Musik Pop Rock Jazz Dangdut Termasuk Dalam Aliran Musik

Meningkatkan Apresiasi terhadap Musik Rap di Indonesia

Pada tanggal 9 Maret yang lalu, selain merayakan Gerhana Matahari Total dan Hari Raya Nyepi, Indonesia juga merayakan Hari Musik Nasional. Hal ini tentu saja harus dimanfaatkan bagi setiap kalangan, baik itu pelaku atau penikmat musik sendiri untuk semakin meningkatkan kualitas musik, serta meningkatkan apresiasi musik di Indonesia. Salah satunya adalah musik yang ada dalam kultur Hip-Hop, yaitu Rap.

Saya masih melihat bahwa musik Rap sendiri kurang mendapat apresiasi positif dari para penikmat musik, ataupun media massa, dikarenakan stigma dari mereka yang mengaitkan musik Rap dengan unsur kekerasan, seks, atau rasisme. Hal ini juga disebabkan oleh kurangnya perkenalan masyarakat tentang musik Rap sendiri, sehingga diperlukan adanya perkenalan terhadap musik Rap sendiri.

Sebelumnya, pasti banyak yang salah kaprah terhadap dua kata berikut, yaitu Rap dan Hip-Hop.

Intinya, adalah “Hip-Hop is something we live, Rap is something we do”. Atau dapat dibilang bahwa Hip-Hop itu merupakan sebuah kultur atau budaya, sedangkan Rap itu merupakan sebuah pekerjaan. Sehingga, muncullah kata dari “rapper”, tidak ada kata “hip-hopper” atau “pe-hip-hop”. Untuk mengenal serta apresiasi lebih dalam mengenai Musik Rap, tentu saja kita harus ketahui lebih dalam tentang Budaya Hip-Hop itu sendiri. Alangkah lebih baik, jika kita mulai dengan mengenal sejarah kultur Hip-Hop tersebut.

Kultur Hip-Hop sendiri sudah ada sejak tahun 70an di Amerika Serikat. Ketika itu, DJ asal Jamaika, yaitu DJ Kool Herc yang mengadakan acara block party di beberapa perumahan setiap malamnya. Hal itu ditujukan untuk menghilangkan lelah setelah beraktivitas, di mana DJ tersebut memutarkan lagu-lagu beraliran jazz, soul atau funk. Kultur Hip-Hop ini sudah mulai mengarah sebagai sebuah gerakan ketika seorang mahasiswa bernama Kevin Donovan ditugaskan oleh PBB untuk berangkat ke Afrika. Di sana, Kevin mempelajari tentang makna persatuan dari kepala suku Zulu. Hal ini juga yang mendorongnya untuk membentuk sebuah gerakan bernama Universal Zulu Nation.

Lambat laun, budaya Hip-Hop ini tidak hanya menjadi budaya saja, melainkan sebuah gerakan kesadaran. Semakin banyak aktivis hip-hop bermunculan dari berbagai elemen, baik itu rapper, beatboxer, DJ, breakdancer, adan juga para penikmat lainnya. Tetapi, tetap saja di Amerika, masih ada keributan antara ras atau kelompok tertentu. Hal ini pula yang mendorong para aktivis hip-hop itu membentuk sebuah deklarasi yang kelak menjadi salah satu “kitab suci” bagi para pelaku hip-hop sekarang. Deklarasi yang ditandatangani oleh aktivis hip-hop dan disaksikan oleh delegasi PBB serta UNESCO ini dinamakan “Hip-Hop Declaration Of Peace”.

Deklarasi ini memiliki 18 poin, dan dari poin-poin tersebut, saya akan mengambil poin-poin terpenting (yang saya ringkas): 1. Hip-Hop merupakan media ekspresi, dan bisa lakukan dengan cara menjadi rapper/MC, bisa dengan breakdance, bisa dengan menjadi seorang DJ atau beatboxer, dan bisa juga dengan menyumbangkan karya-karya lainnya, seperti tulisan untuk pengetahuan, pakaian/fashion, dan kewiraswastaan yagn berhubungan dengan jalanan (Poin 1).

2. Hip-Hop itu menghargai harkat dan martabat manusia, tanpa diskriminasi, atau pada intinya harus melindungi perkembangan hidup manusia, seperti menghargai hukum atau adat-istiadat yang berlaku, menghargai institusi, serta menjauhi kekerasan (Poin 2, 3, 12, 13).

3. Hip-Hop itu menghargai alam dimana kita tinggal ini, yaitu Bumi kita sendiri (Poin 14, 15).

4. Hip-Hop itu harusnya juga memiliki pesan untuk mengenal diri sendiri serta memberikan pendidikan yang baik, dan juga mengajarkan tentang rasa hormat (Poin 5 dan 17).

5. Tidak boleh ada satupun yang bisa menyatakan dirinya sebagai “pionir” atau “legenda” hip-hop selain dia sudah memberikan kontribusi dan memberikan kredibilitas. (Poin 16).

6. Hip-Hop itu tidak melihat dari warna kulit, suku, negara, agama, pekerjaan, budaya ataupun bahasa. Karena, hip-hop itu merupakan sebuah kultur yang mengajarkan kesadaran secara kolektif (Poin 10 dan 11).

Jika kita kembali kepada Musik Rap, tentu saja sebagai bagian dari kultur Hip-Hop, tentu saja musik Rap ini harus menyesuaikan poin-poin di atas. Berarti, musik Rap ini menghargai harkat dan martabat manusia, memiliki pesan untuk mengenal diri sendiri, menghargai institusi, serta tidak boleh ada yang menjadikan dirinya sebagai nomor satu jika belum memberikan kontribusi dan kredibiltas, dan bisa dilakukan oleh semua kalangan, tanpa mementingkan kelompok tertentu. Jadi, dari deklarasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa intinya, Musik Rap itu memang harus bersifat edukatif, dengan pesan yang dapat ditangkap semua orang, dan dapat dibawakan dengan cara yang masing-masing. Selain itu, memang musik Rap emang harus bisa menyentuh segala kaum di masyarakat, karena musik ini juga terinspirasi dari kehidupan jalanan yang mementingkan perjuangan hidup.

Musik Rap ini juga merupakan musik yang spesial, karena dibandingkan dengan genre lainnya, yang mengutamakan kualitas suara, seperti pop atau country, atau mungkin mengutamakan kualitas musik pengiring, seperti klasik atau EDM. Tetapi musik Rap ini lebih mengutamakan kepada kualitas lirik, karena musik Rap sebenarnya dipanjangkan sebagai Rhyme And Poetry, atau lebih baiknya Rima, Artikulasi, dan Puisi. Elemen dari mereka semua tentu saja dapat ditemukan dalam bentuk lirik, tentu dengan tidak melupakan pesan-pesan yang ada dalam Deklarasi di atas, yaitu memberikan pesan positif terhadap umat manusia.

Gue bukan tipe rapper yang bikin rima muter/ cuma untuk dapet pujian punya otak pinter/ buat apa cape ngerap kalo pesan lo ga sampe/ lirik sederhana orang mencernanya ga cape/" Lirik dari Explicit Verbal feat. Yomie – Free Wordz Dalam memperkenalkan musik Rap kepada masyarakat Indonesia, tentu saja tidak harus dengan mengundang orang-orang populer untuk ikut nge-rap, seperti dalam lagu Ganteng Ganteng Swag dari Young Lex dengan beberapa YouTubers. Jika anda tanyakan kepada beberapa fans hip-hop, banyak yang tidak suka dengan lagu tersebut, selain karena videonya mengandung objektifikasi terhadap perempuan dengan mengundang cewek seksi sebagai objek seksual, tetapi liriknya yang tidak menyatu diantara mereka, serta liriknya yang cenderung tidak konsisten. Semua orang bisa menjadi rapper, tetapi mereka juga harus sadar bahwa membuat lirik rap bukanlah pekerjaan yang mudah, harus membutuhkan skill, teknik, dan pendalaman yang besar. Bahkan, saya sendiri masih belajar dalam membuat lirik Rap yang baik dan benar.

“Ada beribu omong kosong tentang dunia/ Argumen para militan dan pendekar buta/ Aku hidup di atas tanah penuh sengketa/ Kala semua ide bertarung sikapi fakta/” Lirik dari Sandy Catapults dalam lagu Jagal Sangkakala – The Anthem. Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap musik Rap tidak hanya dimulai dengan mengubah selera para pendengar untuk mengetahui rap yang bagus, tetapi tentu saja harus ada peran dari media musik untuk memperkenalkan makna sebenarnya dari musik Rap. Banyak media yang juga masih jarang memutar lagu rap dalam, hanya memutar lagu rap dengan lirik yang jenaka, bahkan liriknya tidak mendalam seperti puisi, yang harusnya menjadi representasi dari musik Rap tersebut. Logikanya adalah, jika media massa mengapresiasi karya sastra dengan mendalam, mengandung kritik sosial, atau yang dapat dihubungkan dengan kejadian pada remaja, seperti puisi dari Taufiq Ismail, atau karya novel-novel dari A. Fuadi, Kang Abib, atau Tere Liye. Kenapa tidak juga memperhatikan musik RAP yang juga mengedepankan kemampuan berpuisi dan berima?

Sangat banyak rapper dengan kemampuan lirik fantastis yang juga membutuhkan serapan dari media, bukan hanya rapper yang mengusung filosofi swag yang tidak memberikan hal-hal edukatif untuk masyarakat. Contohnya, ada grup Homicide (sudah bubar) yang memberikan lirik sadis, pendekatan rap dengan musik rock, tetapi memiliki kritik sosial dan politik. Atau, jika memang membutuhkan rap yang santai dan ringan, kita masih punya rapper 8 Ball, yang liriknya fantastis tapi masih dapat diserap oleh masyarakat sekitar karena pembawaannya ringan dan jenaka. Masih ada beberapa talenta lainna yang harus disaksikan jika ingin mengenal musik Rap, mulai dari yang senior seperti Das Aufklarung (X-Calibour juga disarankan), Doyz, Jogja Hip-Hop Foundation. Selain itu juga, masih ada talenta muda yang menjanjikan, seperti Explicit Verbal, JuTassic Park, Muckool, Willy Winarko, Eizy dan banyak lagi.

"Melacak balik jejak boombox bernyawa di 83/ memori lapangan volley, anatomi senapan rima/ riwayat prosa penebusan kontra-berhala/ menyambat ronta dentuman speaker sebesar jendela/ generasi yang banal lahir dibawah tirani Harto/ berhutang inspirasi pada moonwalk Septian Dwicahyo/ di era LL Cool J merilis 'Radio"/ dan tivi didominasi omong kosong pidato Harmoko/ serupa preman delapanpuluhan yang bertahan di era Petrus, rap membawa dupa berkawan dengan harkat bertamengkan hasrat/ berkalang sebarisan penjaga nalar dan waras/ Mempelajari Rakim, Kool G Rap, menghitung bar/PE dan militansi rima yang berkobar/ Hidup yang tak pernah lagi sama, pasca semasa/ Straight Outta Compton dan Raising Hell datang menggantang menebus serupa Karbala/” Lirik Morgue Vanguard pada Doyz feat. Mongue Vanguard – Testamen Jadi, selamat mencari dan mengapresiasi Musik Rap yang edukatif!

Belanja di App banyak untungnya:

Musik pop adalah singkatan dari musik populer. Sesuai namanya, genre musik yang satu ini populer di berbagai kalangan usia. Dengan melodi yang catchy dan lirik yang relatable, genre ini telah menyatukan jutaan pendengar di seluruh dunia.

Sejak kemunculannya, musik pop telah menghasilkan bintang-bintang yang tak terlupakan dan lagu-lagu yang menghiasi setiap fase hidup kita. Dari Beatles hingga Beyoncé, musik pop telah menghadirkan ikon-ikon yang membentuk budaya populer dan menginspirasi mode, tarian, serta perilaku. Yuk, ketahui lebih banyak soal genre musik pop, Superfriends!

Musik POP adalah genre musik yang punya ciri khas irama yang mudah diingat, lirik yang sederhana, dan biasanya punya daya tarik massa.

Musik pop cenderung mudah didengarkan dan populer di kalangan banyak orang karena nada-nada yang enak didengar dan sering kali menampilkan vokal yang menonjol. Beberapa contoh lagu dari musik pop seperti Cerita cinta - Arsy Widianto, Kepastian - Aurelie Hermansyah, dan Tak sanggup melupa - Ziva Magnolya. Ketiga lagu tadi sangat populer di Indonesia, salah satunya pasti sudah pernah kamu dengar dan terngiang-ngiang.

Musik pop mulai populer sekitar tahun 1950-an dan 1960-an. Era ini sering disebut sebagai "era keemasan" musik pop. Artis seperti Elvis Presley, The Beatles, Frank Sinatra, dan The Beach Boys menjadi ikon-ikon musik pop pada waktu itu. Beberapa artis terkenal dalam genre musik pop termasuk Michael Jackson, Madonna, Taylor Swift, dan Justin Bieber.

Beberapa ciri-ciri umum dari genre musik pop meliputi:

1. Iringan musik yang menonjol

Musik pop biasanya punya irama yang menarik dan mudah diingat. Melodi dan irama musik pop umumnya sederhana sehingga mudah diikuti oleh pendengar.

2. Lirik yang sederhana

Lirik dalam musik pop juga sederhana dan mudah dimengerti. Biasanya liriknya berbicara tentang tema cinta, kehidupan sehari-hari, atau pengalaman emosional yang umum.

3. Vokal yang menonjol

Vokal sering menjadi fokus utama dalam musik pop. Penyanyi biasanya menampilkan vokal yang kuat dan menonjol.

Musik pop dirancang untuk menarik perhatian banyak orang. Karena itu, genre ini cenderung populer di kalangan luas dan memiliki daya tarik massa.

5. Pengaruh beragam musik

Musik POP sering mengambil pengaruh dari berbagai genre musik lainnya, seperti rock, R&B, dan elektronik.

6. Lagu yang mudah diingat

Banyak lagu pop memiliki "hook" atau bagian yang mudah diingat, yang membuat mereka tetap terpatri dalam pikiran pendengar.

Musik pop ternyata punya sub-genre lho, apa aja sih?

Pertama, baroque pop. Ini adalah genre musik yang menggabungkan musik pop dengan gaya musik klasik atau barok. Genre ini muncul pada akhir 1960-an dan awal 1970-an dan sering menampilkan penggunaan instrumen musik klasik seperti orkestra, string, dan harpsichord dalam pengaturan musik pop modern.

Ciri khas dari baroque pop adalah penggunaan harmoni yang kompleks, melodi yang rumit, serta aransemen musik yang lebih kompleks dan bertekstur dibandingkan dengan musik pop biasa. Liriknya juga lebih reflektif dan lebih dalam dibanding lirik musik pop konvensional.

Beberapa contoh artis yang terkait dengan genre baroque pop adalah The Beatles dalam album "Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band", Scott Walker, The Left Banke, dan Judy Collins.

Bubblegum pop adalah genre musik yang muncul pada akhir tahun 1960-an hingga awal 1970-an. Genre ini punya lagu-lagu yang ceria, sederhana, dan mudah diingat. Nama "bubblegum pop" merujuk pada kesan ringan dan manis seperti permen karet yang terkandung dalam lagu-lagu genre ini.

Ciri-ciri khas dari bubblegum pop meliputi melodi yang mudah diingat, lirik yang sederhana dan sering kali mengenai cinta remaja, persahabatan, atau topik-topik ringan lainnya.

Beberapa contoh lagu bubblegum pop yang terkenal termasuk "Sugar, Sugar" oleh The Archies, "Yummy Yummy Yummy" oleh Ohio Express, dan "I Want Candy" oleh The Strangeloves.

Next adalah Christian pop, ini adalah genre musik yang menggabungkan elemen musik pop dengan pesan-pesan Kristen atau religius. Dalam musik Christian pop, lirik-lirik seringkali berkaitan dengan keyakinan Kristen, moralitas, kepercayaan kepada Tuhan, dan pengalaman spiritual.

Musik dalam genre ini memiliki gaya yang mirip dengan musik pop konvensional, dengan penekanan pada pesan-pesan spiritual dan nilai-nilai agama.

Artis dan grup musik Christian pop sering kali menghasilkan lagu-lagu yang menginspirasi, membangkitkan semangat, dan merangsang refleksi spiritual.

Dance-pop adalah genre musik yang menggabungkan elemen dari musik pop dengan irama dan gaya yang dirancang untuk mengundang gerakan atau tarian.

Musik dalam genre dance-pop cenderung memiliki irama yang kuat, ritme yang menarik, dan sering kali menggunakan unsur-unsur elektronik untuk menciptakan suara yang energik.

Lirik lagunya berhubungan dengan cinta, kebahagiaan, atau tema-tema positif lainnya, serta penggunaan teknologi produksi modern seperti synthesizer dan efek suara elektronik.

Beberapa artis yang terkait dengan genre dance-pop meliputi Madonna, Lady Gaga, Britney Spears, dan Katy Perry.

Europop adalah genre musik pop yang berasal dari Eropa atau memiliki pengaruh kuat dari gaya musik pop Eropa. Ini mencakup berbagai gaya dan suara yang mencirikan musik pop dari benua Eropa.

Ciri-ciri dari europop meliputi melodi yang mudah diingat, produksi yang bersih, dan sering kali menggabungkan elemen-elemen elektronik, dance, dan synth-pop. Liriknya sangat bervariasi dari tema-tema cinta, kehidupan sehari-hari, sampai pesan-pesan sosial.

Beberapa contoh artis europop yang terkenal termasuk ABBA (Swedia), Ace of Base (Swedia), Aqua (Denmark), Alizée (Prancis), dan Eiffel 65 (Italia).

Itulah pembahasan tentang musik pop dan 5 sub genrenya! Ikuti terus update soal musik lainnya hanya di SuperMusic!

Stafaband Download Lagu Gratis

Payment Processing...

Payment is being processed by . Please wait while the order is being comfirmed.

Is your network connection unstable or browser outdated?

Seurieus - Musik Jazz

Download lagu Musik Jazz oleh Seurieus Mp3 disertai lirik lagu di Stafaband. Download Gak Ribet dan CEPAT. Lagu Musik Jazz adalah album Heart Rock.

Daripada musik metal Lebih baik musik jazz Aku suka musik jazz Hey kau yang diujung sana Mari-mari sini Lihat Semua Lirik

Daripada musik metal Lebih baik musik jazz Aku suka musik jazz Hey kau yang diujung sana Mari-mari sini ikut denganku Hey kau yang mojok disana Cepatlah kemari kita bernyanyi Aaaa... Aaaa... Daripada musik metal

Aku suka musik jazz Daripada musik metal Lebih baik musik jazz Aku suka musik jazz Daripada musik metal Enakan musik jazz Daripada musik metal Enakan musik jazz Daripada musik metal Lebih baik musik jazz Aku suka disko

Seurieus - Musik Jazz (Live Konser Sumatera Utara 12 Mei 2006)

18 Production - Konser Musik Indonesia

Seurieus Feat Rieka Roeslan - Music Jazz (Official Tv Program) Planet Design Indonesia

Planet Design Indonesia

Seurieus - Musik Jazz

Seurieus - Musik Jazz (Live Konser Aceh 02 Juli 2006)

18 Production - Konser Musik Indonesia

Seurieus - Musik Jazz (Live Konser Balige Medan 13 Mei 2006)

18 Production - Konser Musik Indonesia

Seurieus - Musik Jazz (Live Konser Palembang 05 November 2005)

18 Production - Konser Musik Indonesia

Asal Kau Senang, Ku Bahagia

© 2024 stafaband-76.com download lagu mp3 gratis

Thêm bài hát vào playlist thành công

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tahun 1980 an saat itu Indonesia sedang dalam masa puncak pertumbuhan ekonomi yang stabil.

Beberapa kota mulai tumbuh menjadi kota metropolis, termasuk Jakarta. Tahun 1978 berdirilah kafe yang lantas menjadi salah satu tempat terpenting pergerakan jazz di era 80an, Green Pub. Lokasinya di gedung Djakarta Theatre di pusat kota Jakarta.

Waktu itu band yang menjadi bintangnya adalah Gold Guys. Para personel yang setiap malam tampil di kafe ini adalah Chandra Casmala (kibor), Djoko Waluyo Haryono (gitar), Dicky Prawoto (bass), Toto (drums) dan menyusul Embong Rahardjo yang terkadang bergantian dengan Udin Zach (saxophone). Vokalisnya waktu itu adalah Jackie Bahasoean, vokalis jazz yang datang dari Surabaya .

Berdekatan dengan pembukaan Green Pub, juga dibuka club jazz lain, Captain’s Bar di lobi Hotel Jakarta Mandarin. Yang mengisi acara secara tetap di situ adalah Jopie Item & His Friends . Di grup tersebut, Jopie bermain dengan Christ Kayhatu, Yance Manusama, Rully Bahri dan vokalis Utha Likumahuwa .

Di tahun 1980 an, musik jazz di kampus pun mulai mengeliat. Yang paling menonjol adalah Universitas Indonesia terutama mahasiswa Fakultas Ekonominya. Pada waktu itu muncul Chandra Darusman dengan kelompok vokalnya bernama Chaseiro yang antara lain mendapat dukungan dari teman-teman sekampusnya seperti kakak beradik Helmie, Irwan dan Rizali Indrakesuma, Edi Hudioro, Norman Sonisontani atau Omen dan mahasiswa fakultas kedokteran, Aswin Sastrowardoyo .

Kelompok ini di rekaman maupun di atas pentas kerap didukung musisi berbakat dari lingkungan SMA antara lain dari SMA 70 di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan. Yang kerap mendukung adalah adik kandung Edi Hudioro yaitu drummer Uce Haryono selain peniup klarinet, Rezky Ratulangi Ichwan .

Selain Chaseiro yang sejatinya pada rekamannya lebih ke bentuk pop dengan sedikit aroma jazz, muncul pula musisi muda lain Fariz Rustam Munaf. Fariz merilis album yang lumayan tebal unsur jazz rocknya yaitu Sakura di tahun 1978. Fariz adalah wakil figur muda dari lingkungan SMA selain Uce dan Rezky di atas, yang tampil ke permukaan meramaikan pergerakan jazz Indonesia . Walau pada waktu itu, Fariz lebih dipandang sebagai musisi dan penyanyi pop. Fariz disusul kelak oleh Addie MS juga Raidy Noor.

Di akhir periode 70-an tersebut, juga kian banyak penyanyi-penyanyi yang aktif di lingkungan kafe, selain show-show kecil menyanyikan lagu-lagu bertema jazz, jazz-pop seperti Helmi Pesolima, Henry Manuputty, Utha Likumahuwa, Ria Likumahuwa, Ermy Kullit, Vonny Sumlang, Aska Daulika, Grace Simon, Noor Bersaudara hingga Vicky Vendi. Sebelumnya, sempat tampil nama-nama penyanyi seperti Shenny de Fretes, Aty Pramono dan Mona Sitompul .

Kelak pada periode berikutnya, di tahun 1980-an, nama-nama seperti Chandra Darusman, Chaseiro, Jopie Item, Ireng Maulana, Utha Likumahuwa dan termasuk Elfa Secioria dan Indra Lesmana menjadi lebih besar dan menjadi motor utama penerus kehidupan jazz di tanah air.

Pertengahan tahun 80an, nama Fariz RM muncul. Ia lebih mengkategorikan musiknya sebagai new age. Namun, beberapa komposisinya bernafaskan pop jazz, bahkan latin. Kehadiran Fariz yang meledak dengan lagu Sakura, membuat anak-anak muda saat itu mengalihkan minat musik mereka dengan gaya dan pola Fariz RM.

Selain Fariz, saat itu muncul band baru bernama Krakatau. Tampil di TVRI, kehadiran band ini membuat penggemar musik tersentak. Band yang terdiri dari Prasadja Budi Dharma (lebih dikenal sebagai Pra Budi Dharma/Pra B.Dharma), yang belum lama kembali ke tanah air, setelah mengenyam studi di Amerika Serikat, lalu Dwiki Dharmawan, kibordis muda berbakat dari Bandung, sebelumnya dikenal lewat komunitas musik Elfa Secioria, ada juga Donny Suhendra, pemuda yang menjadi gitaris lumayan menonjol saat itu. Dan ketiganya di atas bertemu drummer muda yang datang dari Cimahi, dikenal lewat grup rocknya, JAM. Budhy Haryono, namanya.

Di pertengahan tahun 1986, formasi Krakatau berubah. Budhy Haryono sang drummer mengundurkan diri. Masuklah Gilang Ramadhan menggantukan Budhy. Kemudian formasi Krakatau pun bertambah dengan masuknya pianist/kibordis muda putra tokoh jazz kenamaan, Jack lesmana, yaitu Indra Lesmana. Notabene, Indra adalah sahabat dekat Gilang.

Perlu dicatat pada saat itu, nama Indra dan Gilang reputasinya tengah menjulang tinggi. Kedua nama ini baru saja datang bersama-sama dari Amerika.

Gilang baru menuntaskan studi musiknya, sementara Indra Lesmana baru menyelesaikan album rekaman dimana ia didukung banyak musisi jazz papan atas dunia. Indra sebelumnya juga menuntaskan studi musiknya di Australia. Saat itu, mereka sempat membentuk GIF, trio bersama bintang pop yang tengah naik daun, Fariz RM.

Selain itu juga ada kelompok Nebula. Ada pula kelompok musik lain, sebuah kuintet dengan Yuke Sumeru dan Odink Nasution, serta “memperkenalkan” gitaris muda berbakat, Dewa Budjana. Grup tersebut bernama, Exit.

Di tahun 1986 itu, beberapa recording label, mulai mengontak mereka untuk membuat album rekaman. Dan dengan formasi gresnya, sebut saja mereka lantas serius mempersiapkan album rekaman pertama. Nama terakhir yang masuk adalah, Trie Utami. Penyanyi bertubuh mungil yang biasa dipanggil Iie ini adalah, Best Vocalist LMC di tahun 1986. Saat itu, Trie Utami baru saja menuntaskan SMAnya di Bandung. Iie adalah vokalis yang juga bisa bermain piano. Ia cukup terkenal di Bandung, sebagai penyiar sebuah stasiun radio terkemuka bagi kaum muda Bandung.

Baru di tahun 1987, akhirnya Krakatau merilis album perdana dan melejitkan hits “Gemilang”. Album perdana, selftitled album ini terbilang unik. Rilis awalnya, dengan cover hitam putih saja. Track pertama adalah, ‘Kemelut’. Kenyataannya, yang menjadi hits adalah track ke-4, ‘Gemilang’.

Berlanjut di album kedua, 1988, mencetak hits “La Samba Primadonna”. Ada lagu lain yang popular pula dari album tersebut, antara lain seperti ‘Sayap-Sayap Beku’, ‘Cita Pasti’, ‘Tiada Abadi’. Ada lagu instrumental antara lain ‘Ananta’ dan ‘Peter Pan’. Seperti lagu Haiti, Passport, Miles dan Pelican di album perdana sebelumnya.

Album perdana, yang rilis 1987, dengan titel nama Krakatau tercatat terjual 800.000 keping kaset. Album kedua, rilis 1988 dengan title Second Album, terjual 600.000 kaset. Dengan pencapaian angka penjualan demikian, tak heran mereka melejit, dan kian menjulang namanya. Mereka mendapat julukan superfusionband. Mereka menjadi salah satu “tokoh” utama di balik lebih nyaringnya musik jazz/fusion di Tanah Air, di era 1980-an itu.

Pada sekitar tahun itu, Krakatau menjadi salah satu.pelopor grup.musik (jazz/fusion) yang melakukan konser tunggal. Mereka memulainya di 1986, waktu itu dengan Pra, Dwiki, Donny,’ Gilang. Saat itu mereka mendapat bantuan dari vokalis tamu, Ruth Sahanaya.

Di Indonesia muncul pula nama fusion band lain, Karimata dan Bhaskara Band, selain ada Funk Section.

Karimata dan Bhaskara, terkenal saat itu karena dapat kesempatan tampil di ajang North Sea Jazz Festival, di Den Haag, Belanda. Pada kesempatan berikutnya, juga berangkat, Wongemas. Dan selanjutnya, setiap tahun pasti ada grup jazz Indonesia di North Sea Jazz Festival tersebut. Mereka menjadi seperti “wakil” Indonesia di salah satu festival jazz terbesar di dunia tersebut.

Tahun 90an hingga sekarang, banyak sekali musisi dan kelompok jazz yang terbentuk. Musik jazz tidak lagi mainstream, namun hasil distilasi berbagai musik seperti fusion, acid, pop, rock dan lainnya. Sebut saja SimakDialog, Dewa Budjana, Balawan dan Batuan Ethnic Fusion, Bali Lounge, Andien, Syaharani, Tompi, Bertha, Maliq & D’essentials dan masih banyak lagi lainnya.

Musisi jazz biasanya banyak bermunculan di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Bali. Hal ini karena arus musik jazz lebih banyak mengalir di sana lewat pertunjukan jazz (JakJazz, Java Jazz Festival, Bali Jazz Festival), sekolah musik jazz, studio rekaman dan kafe yang menampilkan jazz. Seorang yang juga berjasa “mengalirkan” arus jazz ke Indonesia adalah Peter F. Gontha, seorang pemilik JAMZ dan pendiri pemrakarsa Java Jazz Festival.

Fusion Jazz sampai saat ini masih bertahan dan masih ada penggemarnya. Bahkan di Indonesia memiliki wadah bagi para penggemar jazz fusion yang bernama Himpunan Penggemar Jazz Fusion Indonesia atau HPJFI. Hadirnya HPJFI ini memudahkan penggemar jazz fusion untuk berbagi informasi mengenai musik jazz fusion di Indonesia maupun luar negeri.

Reporter: Fachmi Juniyanto

Download lagu Musik Jazz oleh Seurieus Mp3